Pelatihan penanggulangan hoaks dan ujaran kebencian sangat penting. Diharapkan 50 peserta ini menjadi 100, 200, 1000 orang yang bekerja di lapangan untuk melawan berita bohong dan berita negatif. Hal tersebut disampaikan Benyamin Davnie, Wali Kota Tangerang Selatan, dalam sambutannya pada workshop “Membangun Narasi Positif Menangkal Hoaks dan Hasutan Kebencian di Tangerang Selatan” di Wisma Syahida Inn, UIN Jakarta, Rabu (12-7-2023). ). ).
Benyamin Davnie berharap masyarakat Indonesia khususnya warga Tangerang Selatan tidak mudah terhanyut dengan model algoritma media sosial yang menghadirkan cerita-cerita negatif. Kisah-kisah positif yang menyatukan orang semakin kalah jumlah dengan cerita-cerita negatif. “Kita tidak ingin apa yang terjadi di Prancis baru-baru ini terjadi di Indonesia. Kita harus bergandengan tangan melawan hoaks,” lanjutnya.
Ditambahkannya, Indonesia akan segera menggelar pesta demokrasi beberapa bulan lagi. “Kita semua perlu mengontrol cerita-cerita di masyarakat agar didominasi oleh cerita-cerita positif. Saya harap keterampilan menangkal hoaks bisa diajarkan kepada aparat kecamatan dan anak sekolah,” kata Benyamin.
Sementara itu, Profesor Alimunhanif, Wakil Rektor UIN Jakarta dalam sambutannya menyatakan polarisasi politik mengancam masyarakat Indonesia. Polarisasi politik ini disebabkan oleh hoaks yang dikemas sedemikian rupa. “Kalau tidak dilawan, kepercayaan publik dan sentimen budaya di masyarakat akan semakin rusak,” ujarnya.
Atas dasar itu, PUSAD Paramadina bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Bawaslu Tangerang Selatan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tangsel, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, dan Mafindo untuk mengatasi penipuan dan hasutan kebencian di masyarakat.
Ihsan Ali-Fauzi, direktur PUSAD Paramadina, mengatakan memerangi penipuan dan hasutan kebencian saja tidak akan berhasil. “Tanpa kerja sama, kita melelahkan diri sendiri. Sementara itu, hampir semua institusi juga memiliki kepedulian yang sama terhadap bahaya hoax dan ujaran kebencian,” ujarnya. (fid)