Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mendampingi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tangerang Selatan melakukan penyelidikan pura-pura terhadap pemerintah Denpasar.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, beserta Wakil Ketua Dekranasda Ny. Ayu Kristi Agustini di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (26/06).
Pilar mengatakan kunjungan ini merupakan langkah Dekranasda Kota Tangerang Selatan dalam menjalin kerjasama dan sinergi terkait pengembangan industri ekonomi kreatif dan kerajinan.
“Kami melihat kemajuan yang luar biasa di Pemkot Denpasar, khususnya di bidang kerajinan dan ekonomi kreatif. Landasan inilah yang membuat kami sangat perlu belajar di sini di Tangsel,” ujar Pilar.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena di Denpasar Anda dapat dengan mudah menemukan ruang-ruang kreatif yang memberikan peluang besar bagi para kurator dan perajin dalam memasarkan dan memamerkan karya-karyanya.
“Ini Dharma Nagara Alaya yang terkenal dengan pusat kreatifnya di Bali. Lengkap sekali, ada tujuh ruang studio, baik itu broadcasting, handicraft, design, auditorium, souvenir shop, co-working space yang dikelola oleh anak muda dan pekerja kreatif Bali dengan aktivitas yang berbeda-beda,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dekranasda Kota Tangerang Selatan, Rr Truetami Ajeng Pilar, bahwa kunjungan ini diharapkan menghasilkan pertukaran informasi dan kerjasama antara Kota Tangerang Selatan dan Kota Denpasar.
“Ini penting untuk kemajuan ekonomi kreatif dan kerajinan daerah, dan Tangerang Selatan bisa belajar dan menerapkan hal-hal baik yang ada di Bali,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, kunjungan selama tiga hari itu dimanfaatkan untuk mempelajari tempat-tempat yang menjadi pusat ekonomi kreatif itu sendiri.
“Hari pertama kami ke Galeri Santrian, Titian Art Space, disana kami bertemu dengan kurator dan pengelola galeri, jadi kami belajar bagaimana mengelola galeri agar rapi dan menarik dan juga ruang pameran,” ujarnya.
Kemudian ke Dharma Nagara Alaya yang dikenal sebagai pusat ekonomi kreatif di Bali. Kemudian ke kompleks Garuda Wisnu Kencana, untuk mempelajari bagaimana sebuah patung bisa menjadi simbol kebanggaan daerah dan menjadi daya tarik wisata.
“Dan terakhir kita juga belajar di Supperlative Gallery. Di sini kita bisa melihat galeri khusus yang memamerkan karya-karya NFT dan karya digital,” jelasnya.
Kunjungan ini, kata Truetami Ajeng, semakin menguatkan keyakinannya bahwa Kota Tangerang Selatan memiliki potensi besar sebagai pusat industri kreatif, karena banyak hal yang didapat sangat mungkin untuk diadopsi dan disesuaikan dengan kondisi Tangerang Selatan. (fid)