Beranda » Peningkatan Literasi Terbuka untuk Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Benyamin Davnie: Saya ingin Anak-anak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dapat Membaca Kitab Kuning

Peningkatan Literasi Terbuka untuk Guru Pendidikan Agama Islam (PAI), Benyamin Davnie: Saya ingin Anak-anak di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dapat Membaca Kitab Kuning

by Redaksi
0 comment
Peningkatan Literasi Terbuka untuk Guru PAI, Benyamin Davnie: Saya ingin anak-anak di Tangsel bisa membaca kitab kuning

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan keinginannya agar siswa di Tangerang Selatan bisa membaca kitab kuning.

“Saya mau lebih dalam lagi, kita ajari anak-anak kita supaya bisa baca kitab kuning,” kata Benyamin saat membuka kegiatan literasi guru agama di Grand Ussu, Kabupaten Bogor, Senin (19/06).

Menurutnya, pembelajaran Kitab Kuning bagi siswa membutuhkan metode yang tepat sesuai dengan kondisi kemajuan peradaban saat ini. Harapannya, ketika anak-anak di Kota Tangsel memiliki Kitab Kuning, mereka memiliki daya saing tersendiri.

“Sehingga mereka tidak hanya bagus di mata pelajaran mainstream tapi juga memiliki fasilitas dan daya saing atau sesuatu yang membuat mereka berbeda dengan mahasiswa di bidang lain,” ujarnya.

Ini adalah implementasi dari semboyan Tangsel sendiri. Apalagi dengan fasilitas di aspek religi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, program ini direncanakan pada tahun 2022 oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan program ini berhasil dilaksanakan dan diselesaikan pada tahun 2023 oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.

“Program ini sudah dianggarkan bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan harapan agar anak-anak kita dididik sesuai dengan apa yang kita ajarkan, sehingga para guru tinggal melaksanakan sesuai dengan standar kurikulum yang telah disiapkan,” ujarnya.

Untuk itu Walikota Benyamin sangat berharap agar anak-anak di Tangsel bisa semakin kuat dalam beragama. Dan selain itu, program ini dapat membuat Kota Tangsel semakin maju.

“Coba kita terapkan di ruang kelas yang kemampuan anak-anaknya berbeda-beda. Kami Pemkot Tangsel mendukung rencana strategis seperti ini. Saya tidak hanya berhenti di sini, anak-anak tahfidz pondok pesantren kami di Tangerang Selatan. , yang sudah hapal mau melanjutkan belajar berapa bab, saya siapkan anggarannya, ”ujarnya.

Terakhir, beliau juga mengingatkan untuk memanfaatkan penggunaan teknologi dalam metode pembelajaran. (fid)

related posts